Tertawa Lalu Diam Tuan berkantong tebal telah datang Meratap kaum-kaum kusam Dalam emperan jalan Yang bersuara hingga tak ada suara Hanya untuk mendapatkan secuap keadilan Tuan tersenyum Semua itu hanya barang dagang dalam pasar Harga tertinggi itulah tuhan Lihat….lihat Palu-palu yang bersuara tersumpal kertas hijau Sehingga terpelesat dalam suara Oh tuan yang berkantong tebal Semakin kebal Karena dompet tebal Aliran Yang Mengalir Hari bahagia untuk kaum kusam Hanya sebuah celoteh badut-badut kecam Disinggah sana mengatur Keparat-keparat Terlalu sibuk menghitung receh Badut buncit Tuan-taun terhormat Terlalu sibuk dengan kekuasaan picik Telinga yang tersumpal Mulut terkunci Mata melirik Pulus mengalir Dalam saku