Kini datang lagi lagi lagi Entak kapan bangku ku Bisa membuka mata,telinga,hati nurani Terlihat surga yang kau katakan Namun neraka yang kau berikan Kau diktator berdarah dingin Membantai tanpa kata Kau bunuh kami dengan kekuasan Dengan kaki tangan antek-antek mu Kau renggut kebahagian intelektual Kau bunuh demokrasi Sehingga kami terkurung Dengan dalil hukum-hukum diktaktor mu