Merontokkan Pidato
Bermingu-minggu ratusan jam Aku dipaksa Akrab dengan sudut-sudut kamar Lobang-lobang udara Lalat semut dan kecoa Tapi catatlah Mereka gagal memaksaku Aku tak akan mengakui kesalahanku Karena berpikir merdeka bukanlah kesalahan Bukan dosa bukan aib bukan cacat Yang harus disembunyikan Kubaca koran Kucari apa yang tidak tertulis Kutonton televisi Kulihat apa yang tidak diperlihatkan Kukibas-kibaskan pidatomu itu Dalam kepalaku hingga rontok Maka terang benderanglah :ucapan penguasa selalu dibenarkan Laras senapan! Tapi dengarlah Pada kemerdekaan ini
Oleh: wiji Thukul. 11 september 1996.