Baja-baja gagah berjalan Di atas tanah merah Melindas-lindas apa yang terlewati Alangkah ranting kering terdengar Mata-mata berjajar meratap pilu Mulut-mulut ingin berteriak, berkata Hanya untuk melampiaskan seserca amara Tersimpan dalam kungkungan nafsu Alangkah pilu tulang berlapis daging Seakan suara tangis tenggelam dalam samudra Ketika hujan turun membasahi kulit Sambaran petir bergelegar Tentu ruang angkasa takan bisa mendengar Apa lagi ketika sang tuhan di dalam surga Tertawa merona dalam duka Duka yang tak terdengar Tak mungkin tulang berlapis daging Mengadang baja ciptaan tuhan Tak mungkin seorang hamba Melawan anjing tuhah Hanya berbicara dalam sunyi Mengadu dan mengadu Kepada apa yang di yakini Saat semua telah terjadi

Hi! saya adalah Content Writer. Oleh karena itu, saya akan membantu anda untuk menemukan informasi yang menarik dan terbaru.