Syair Jalaluddin Rumi
Ia berkata, “Siapa itu berada di pintu?” Aku berkata, “Hamba sahaya Paduka.” Ia berkata, “Kenapa kau ke mari?” Aku berkata, “Untuk menyampaikan hormat padamu, Gusti.” Ia berkata, “Berapa lama kau bisa bertahan?” Aku berkata, “Sampai ada panggilan.” Aku pun menyatakan cinta, aku mengambil sumpah Bahwa demi cinta aku telah kehilangan kekuasaan. Ia berkata, “Hakim menuntut saksi kalau ada pernyataan.” Aku berkata, “Air mata adalah saksiku, pucatnya wajahku adalah buktiku.” Ia berkata, “Saksi tidak sah, matamu juling.” Aku berkata, “Karena wibawa keadilanMu mataku terbebas dari dosa.”
Oleh: Jalaluddin Rumi

Hi! saya adalah Content Writer. Oleh karena itu, saya akan membantu anda untuk menemukan informasi yang menarik dan terbaru.